If Else di JavaScript: Belajar Struktur Kondisi

Pelajari penggunaan if else di JavaScript dengan contoh kode sederhana. Panduan lengkap untuk pemula agar memahami logika pemrograman dengan mudah.

keywords: if else javascript, struktur kondisi javascript, belajar if else js, belajar javascript pemula, conditional statement js, logika pemrograman javascript

Pernahkah kamu ingin membuat program yang hanya berjalan jika kondisi tertentu terpenuhi?
Misalnya:

  • Jika umur ≥ 18, boleh daftar SIM.
  • Jika nilai ≥ 75, maka siswa dinyatakan lulus.

Nah, di JavaScript, hal ini bisa dilakukan dengan struktur kondisi if else.

Apa Itu If Else di JavaScript?

if else adalah struktur percabangan yang digunakan untuk menjalankan perintah berdasarkan kondisi tertentu.
Strukturnya seperti pertanyaan “Jika … maka …, jika tidak … maka …”.

Bentuk dasar:

if (kondisi) {
  // kode jika kondisi benar
} else {
  // kode jika kondisi salah
}

1. Struktur Dasar If

if digunakan untuk menjalankan kode hanya jika kondisi bernilai true.

let umur = 20;

if (umur >= 18) {
  console.log("Boleh membuat SIM");
}

2. Struktur If Else

else digunakan untuk menjalankan kode ketika kondisi if tidak terpenuhi.

let umur = 16;

if (umur >= 18) {
  console.log("Boleh membuat SIM");
} else {
  console.log("Belum cukup umur untuk membuat SIM");
}

👉 Jika umur = 16, maka kondisi if salah, sehingga program menjalankan bagian else.

3. Struktur If Else If

Untuk lebih dari satu kondisi, gunakan else if.

let nilai = 80;

if (nilai >= 90) {
  console.log("Grade A");
} else if (nilai >= 75) {
  console.log("Grade B");
} else if (nilai >= 60) {
  console.log("Grade C");
} else {
  console.log("Tidak Lulus");
}

👉 Kondisi akan dicek berurutan dari atas ke bawah. Begitu ada kondisi yang benar, program berhenti di situ.

4. Nested If (If di dalam If)

Kita bisa membuat if di dalam if untuk logika yang lebih kompleks.

let umur = 20;
let punyaSIM = true;

if (umur >= 18) {
  if (punyaSIM) {
    console.log("Boleh mengemudi");
  } else {
    console.log("Harus buat SIM dulu");
  }
} else {
  console.log("Belum cukup umur");
}

👉 Nested if sering dipakai untuk validasi bertingkat.

5. Operator Logika dalam If Else

Kamu juga bisa menggabungkan kondisi dengan operator logika (&&, ||, !).

let umur = 25;
let pekerjaan = "developer";
if (umur > 20 && pekerjaan === "developer") {
  console.log("Cocok untuk posisi ini!");
}

👉 Di sini && artinya kedua kondisi harus benar.

Tabel Ringkasan Struktur Kondisi

BentukKegunaanContoh
ifMengecek kondisi tunggalif (nilai >= 70) {...}
if elseKondisi dengan pilihan lainif (...) {...} else {...}
if else ifKondisi bertingkatif (...) {...} else if (...) {...}
nested ifKondisi bersarangif (...) { if (...) {...} }

Studi Kasus: Sistem Penilaian

let nilai = 72;

if (nilai >= 90) {
  console.log("Selamat! Kamu mendapat A");
} else if (nilai >= 75) {
  console.log("Bagus, kamu mendapat B");
} else if (nilai >= 60) {
  console.log("Cukup, kamu mendapat C");
} else {
  console.log("Kamu tidak lulus");
}

Output jika nilai = 72:

Cukup, kamu mendapat C

FAQ

1. Apa bedanya if dan else if?

  • if → Mengecek kondisi pertama.
  • else if → Mengecek kondisi berikutnya hanya jika kondisi sebelumnya salah.

2. Apakah wajib ada else?
Tidak wajib. Kamu bisa hanya pakai if saja.

3. Kapan sebaiknya pakai switch daripada if else?
Jika ada banyak kondisi berdasarkan nilai tertentu (misalnya pilihan menu), switch lebih rapi daripada if else panjang.

Kesimpulan

  • if else digunakan untuk membuat percabangan logika dalam program.
  • Struktur kondisi terdiri dari:
    • if → kondisi tunggal
    • if else → kondisi + alternatif
    • else if → kondisi bertingkat
    • nested if → kondisi bersarang
  • Operator logika (&&, ||, !) bisa dipakai untuk memperluas kondisi.

Dengan memahami if else, kamu bisa membuat program yang lebih interaktif dan cerdas.

👉 Lanjut ke [Hari 7: Switch Case di JavaScript – Alternatif If Else untuk Banyak Kondisi] agar kode programmu lebih rapi.

Leave a Comment